ACCESS CONTROL & PROTECTION
Pengertian Access Control
Kontrol
akses adalah kumpulan mekanisme yang memungkinkan manajer sistem atau seorang
sistem administrator untuk memberlakukan aturan aturan dalam penggunaan suatu
sistem, obyek atau target. Fitur keamanan yang mengontrol
bagaimana pengguna dan sistem berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Hal
ini memungkinkan manajemen untuk menentukan apa yang dapat dilakukan pengguna,
sumber daya yang mereka dapat akses, dan operasi apa yang mereka dapat
melakukan pada sistem.
Pengendalian
Akses / Akses
Kontrol (Access
Control)
·
Obyek/Target
: semua hal yang perlu untuk dikendalikan. Misal: ruangan, jaringan, dll.
·
Subyek/pelaku
: pengguna, program atau proses yang meminta izin untuk mengakses obyek.
·
Sistem/Proses:
antarmuka antara obyek dan subyek dari pengendalian akses.
Dalam pengendalian
akses, subyek harus di-identifikasi, otentikasi dan otorisasi (identified,
authenticated and authorized).
Akses Kontrol meliputi:
· Authentication
: pengenalan pengguna
o
menentukan
akses apa saja yang diijinkan
o
Otentikasi
manusia ke mesin
o
Otentikasi
mesin ke mesin
·
Authorization
: pemberian hak akses atas obyek. n Setelah Anda memiliki akses, apa yang dapat
Anda lakukan?
·
Accounting
: pelacakan, pencatatan dan audit aktivitas Trio Authentication, Authorization,
and Accounting sering dikenal dengan singkatan AAA.
Trio Authentication, Authorization, and Accounting sering dikenal dengan
singkatan AAA.
Authentication
Faktor-faktor
dalam identifikasi dan otentikasi:
o
Sesuatu yang diketahui
(contoh: password)
o
Sesuatu yang dimiliki
(contoh : smartcard)
o
Sesuatu yang bagian
dari diri sendiri / Biometric (contoh: sidik jari)
Peningkatan keamanan dilakukan dengan mengkombinasikan faktor
yang digunakan, dan sistem ini dikenal dengan nama terkait jumlah faktor nya.
Misal: identifikasi atau otentikasi dua faktor.
Authorization
Proses dimana subyek atau pelaku, telah memenuhi kriteria identifikasi
dan otentikasi, diberikan hak akses atas sesua obyek yang dikendalikan.
Hak akses dapat berupa tingkatan-tingkatan tertentu terhadap obyek.
Misal: tingkatan direktori, jenis/klasifikasi dokumen, dll.
Accounting
Sistem pengendalian akses yang dipercayakan dalam transaksi terkait
keamanan harus menyediakan fasilitas yang dapat menjelaskan apa saja yang
terjadi. Dalam hal ini termasuk pelacakan atas aktivitas sistem dan pelakunya. Diterapkan
dalam bentuk catatan atau log dari kejadian atau audit.
Sesuatu yang diketahui
o
Passwords
Banyak hal bertindak sebagai password!
o
PIN
Nomor jaminan sosial
o
Nama gadis
ibu
o
Tanggal
lahir
o
Nama hewan
peliharaan Anda, dll
Password
Perlu dilakukan karena bagian penting dari sistem pengendalian akses
manapun, baik sistem yang otomatis ataupun manual.
o
Pemilihan
password: terkait panjang karakter minimum, jenis karakter yg digunakan, umur
atau penggunaan ulang password.
o
Pengelolaan
catatan Password: mencatat apa saja kejadian pada password, mulai dari
permintaan pembuatan, reset, kadaluarsa hingga dihapus.
o
Audit dan
Kontrol Password: menentukan manfaat secara umum dari sistem pengendalian akses
dalam menurunkan akses tidak berhak atau serangan
Administrasi, Metoda, Kebijakan, Model Pada
Access Control
Administrasi Access Control
o
Account Administration: Hal-hal berkaitan dengan pengelolaan akun semua
pelaku, baik pengguna sistem, dan layanan. Dalam hal ini termasuk, pembuatan (
(authorization, rights, permissions), pemeliharaan (account lockout-reset,
audit, password policy), dan pemusnahan akun(rename or delete).
o
Access Rights and Permissions: Pemilik data menentukan hak dan perizinan atas
akun dengan mempertimbangkan principle of least privilege.
(akses hanya diberikan sesuai dengan keperluan).
Administrasi Access Control (cont)
o
Monitoring: mengawasi dan mencatat perubahan atau aktivitas akun.
o
Removable Media Security: Dilakukan pembatasan penggunaan removable media
untuk meningkatkan keamanan.
o
Management of Data Caches: pengelolaan file temporary, session file, dll.
Metoda Access Control
o
Centralized access control: Semua permintaan access control diarahkan ke
sebuah titik otentikasi/kelompok sistem.
1.
Memberikan
satu titik pengelolaan
2.
Lebih
memudahkan dengan kompensasi biaya lebih besar.
3.
Implementasi
lebih sulit
Contoh: Kerberos, Remote Authentication Dial-In
User Service (RADIUS), Terminal Access Controller Access Control System
(TACACS), TACACS+ (allows encryption of data).
Metoda
Access Control (cont)
o Decentralized access control: akses kontrol tidak dikendalikan
sebuah titik otentikasi atau keompok sistem.
o Menguntungkan pada kondisi akses ke sistem terpusat sulit
disediakan.
o Lebih sulit dalam pengelolaan. Contoh: Windows Workgroup
Jenis Kebijakan Access Control
Preventive / pencegahan:
mencegah exploitasi atas vulnerability yang ada. Misal: patching/update,
klasifikasi data, background check, pemisahan tugas, dll.
Detective : Kebijakan
yang diterapkan untuk menduga kapan serangan akan terjadi. Misal: IDS, log
monitoring, dll
Corrective : kebijakan
untuk melakukan perbaikan segera setelah vulnerability di-eksploitasi. Misal:
Disaster Recovery Plans (DRP), Emergency Restore Procedures, password lockout
threshold, dll.
Metoda Implementasi
Administrative:
kebijakan dikendalikan secara andministrasi dengan kebijakan yan g diteruskan
melalui struktur administrasi, dari atasan/ pimpinan kepada bawahan, dst.
Biasanya bersifat tidak otomatis. Misal: kebijakan tertulis tentang password
(panjang, umur/jangka waktu, dll)
Metoda Implementasi (cont)
Logical/Technical:
Kebijakan ini diterapkan dengan memaksa penggunaan access control secara
teknis. Ditujukan untuk membatasi kesalahan manusia dalam penggunaan sistem.
Misal: penggunaan aplikasi SSH, input validation, dll
Metoda Implementasi (cont)
Physical:
Kebijakan diterapkan secara fisik, misal : pembatasan akses fisik ke gedung
yang diamankan, perlindungan kabel dan peralatan terhadap electro-magnetic
interference (EMI),dll. Misal: Petugas keamanan, peralatan biometrik, katu
pengenal kantor, Perimeter defenses (dinding/kawat), dll.
Metoda Implementasi (cont)
Kebijakan
dan implementasi dapat dikombinasikan. Misal:
o Preventive / Administrative dalam bentuk kebijakan password
tertulis;
o Detective / Logical/Technical (misal: IDS);
o Corrective / Administrative (misal: DRP).
o CCTV?
o Preventive/Physical (kalau hanya merekam)
o Detective/Physical (jika dimonitor secara aktif)
Model Access Control
Discretionary
Access Control (DAC) : Pemilik data menentukan hak akses (dapat mengganti
perizinan)
Mandatory
Access Control (MAC) : Sistem menentukan hak akses tergantung pada label
klasifikasi (sensitivity label). Lebih tangguh dari DAC. (Hanya admin pusat
yang dapat memodifikasi perizinan, namun klasifikasi ditetapkan pemilik data).
Role-based
access control (RBAC) aka Non- Discretionary : Role atau fungsi dari
pengguna/subyek/ tugas menentukan akses terhadap obyek data. Menggunakan access
control terpusat yang menentukan bagaiman subyek dan obyek berinteraksi.
Komentar
Posting Komentar